Benarkah Tanaman Sambiloto Bisa Cegah Covid-19? Ini Penjelasannya!!!

 Benarkah Tanaman Sambiloto Bisa Cegah Covid-19? Ini Penjelasannya!!!

Banyak informasi yang beredar di masyarakat bahwa tanaman sambiloto dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan Covid-19. 


Informasi tersebut memunculkan kebingungan dan pertanyaan di masyarakat apakah sambiloto benar-benar bermanfaat untuk Covid-19 atau tidak. Jadi apakah benar sambiloto bisa bermanfaat untuk mencegah dan mengobati Covid-19 atau tidak?


Menurut Dr Adam Prabata PhD Candidate in Medical Science at Kobe University mengatakan tanaman sambiloto yang memiliki nama latin andrograpis paniculata dikenal dengan rasanya yang pahit dan digunakan sebagai obat tradisional di banyak Negara untuk demam, batuk pilek dan beberapa infeksi virus lainnya.


Tanaman ini diduga bermanfaat untuk covid-19 karena memiliki aktivitas antivirus, memiliki aktivitas anti inflamasi atau peradangan. Selain itu diduga dapat mencegah melekatnya virus penyebab covid-19 dengan sel di tubuh.

Menurut penelitian in silico atau simulasi computer disebutkan sambiloto memiliki komponen aktif bernama andrographolide yang dapat menghambat enzim-enzim penting di virus penyebab covid-19. Sementara itu, dalam penelitian in vitro atau dilakukan pada sel, terungkap jika ekstrak sambiloto dan andrographolide dapat menghambat produksi virus penyebab covid-19 yang telah menginfeksi sel dalam tubuh.


Dalam uji klinis penggunaan sambiloto pada manusia dilakukan dalam fase sebagai berikut

Φ Keluhan batuk dan derajat keparahan berkurang (subyek 12 orang) 

Φ Data hasil masih belum diketahui (subyek 60 orang) 

Φ Pilot study direncanakan pada Desember


Sampai saat ini perlu ada hasil uji klinis fase 3 dengan desain studi yang baik, jumlah sampel besar dan hasil konsisten untuk menyatakan suatu obat atau bahan herbal bisa bermanfaat untuk suatu penyakit. “Artinya boleh dikonsumsi selama jangan dianggap sebagai sesuatu yang pasti bisa mencegah dan mengobati covid-19,” ujar Adam. 

Dia mengatakan sambiloto termasuk relative aman, namun tetap memiliki beberapa efek samping seperti alergi, sakit kepala, nyeri dan pembengkakan kelenjar getih bening, mual dan diare.

Komentar