Cegukan Terus Menerus Bisa Mengakibatkan Terjadinya Gejala Covid-19, Waspadalah
Virus corona baru memiliki banyak gejala yang tidak terkait dengan sistem pernapasan, tetapi sistem tubuh lainnya. Menurut penelitian, salah satu gejala yang bisa jadi pertanda orang terinfeksi virus ini adalah cegukan.
Dilansir dari Express UK, Sebuah studi kasus tahun 2020 baru-baru ini, seorang pria berusia 64 tahun ditemukan mengalami cegukan terus-menerus sebagai satu-satunya gejala virus corona (Covid-19) yang dilihat olehnya.
Subjek penelitian mengunjungi klinik rawat jalan setelah mengalami cegukan selama 72 jam. Tes darah dan pencitraan paru dilakukan, mengungkapkan bukti infeksi paru-paru dan jumlah darah putih yang rendah. Subjek tersebut juga dinyatakan positif Covid-19.
Dalam studi kasus 2020 lainnya, seorang pria yang berusia 62 tahun juga mengalami cegukan sebagai gejala virus corona baru. Subjek sempat mengalami cegukan selama empat hari sebelum menuju rumah sakit.
Setelah masuk, pengujian lebih lanjut menunjukkan temuan serupa di paru-paru pria itu, serta jumlah darah putih dan trombosit yang rendah. Dia juga dinyatakan positif mengidap virus corona baru dengan gejala cegukan.
Kendati demikian, tetap penting untuk mengatakan bahwa cegukan menunjukkan efek samping Covid-19 yang tidak tercatat. Jika orang mengalami cegukan belum tentu dia akan dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Kapan cegukan perlu mempertimbangkan pertanyaan serius Covid-19?
Cegukan seharusnya berlangsung pada beberapa menit atau jam dan orang biasanya mengambil posisi duduk agar cegukan menghilang. National Health Service (NHS) menyatakan tidak ada alasan yang jelas mengapa seseorang mengalami cegukan.
Akan tetapi, beberapa orang menemukan hal-hal-hal tertentu yang merupakan fenomena fenomena cegukan ini, misalnya orang yang mengalami stres, emosi yang kuat seperti kegembiraan, atau bahkan ketika makan dan minum.
badan kesehatan saran agar orang menemui dokter jika cegukan telah berlangsung lebih dari 48 jam atau memperbaiki dengan tingkat dan intensitas tinggi, yang memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Nantinya, dokter umum akan mencari tahu apakah cegukan yang disebabkan oleh kondisi kesehatan atau obat yang dikonsumsi. Mengobati kondisi atau mengganti obat seharusnya sesuai dengan cegukan tersebut.
“Jika penyebabnya tidak jelas, dokter bisa meresepkan obat yang disebut klorpromazin untuk merawat cegukan. Akan tetapi, ini tidak berhasil untuk semua orang, ”kata NHS.
Sementara itu, nasihat pemerintah tetap berlaku bahwa jika orang mengalami tiga gejala utama Covid-19 yakni suhu tinggi, batuk terus menerus, dan laporan atau perubahan penciuman dan perasa, agar pemeriksaan pemeriksaan.



Komentar
Posting Komentar