Menemukan wajah pemimpin Korea Utara di Cangkir Coffie Korea Selatan

 Menemukan wajah pemimpin Korea Utara di Cangkir Coffie Korea Selatan

Uji coba rudal, ancaman nuklir, dan pemusnahan musuh yang kejam, telah menjadikan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sosok yang tidak menyenangkan bagi penduduk Korea Selatan.

Namun, belakangan ini pelanggan di sebuah kafe di pusat Korea Selatan dapat menemukan wajah pemimpin Korea Utara itu menatap mereka dari cangkir kopi.

Sejak Kim dengan wajah berseri-seri mengadakan pertemuan tingkat tinggi pada bulan April dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, kafe In & Out di kota Jeonju, yang berjarak tiga jam di selatan ibu kota Seoul, telah menyediakan latte yang dihiasi dengan busa latte art bergambar wajah dua pemimpin Korea itu.

Menyaksikan pertemuan antar-Korea dan sangat terkesan. Toko bernama In & Out, dan Pembuat (latte) dengan doa dan harapan agar kita dapat keluar dan masuk Korea Utara dan Selatan." kata Kim Jeong-il, pemilik kafe itu, yang kebetulan namanya sama dengan ayah Kim Jong Un.

Beberapa bisnis lain tampaknya bersedia mengambil risiko menggunakan citra Kim, tetapi setelah pertemuan puncak April, di mana Kim tampil sebagai pemuda yang ramah, lebih banyak orang Korea Selatan yang mengubah sikap terhadap pemimpin yang mengancam akan menghancurkan Seoul itu.

Selain menghujani makian untuk Korea Selatan dan para pemimpinnya sejak ia berkuasa di Pyongyang pada tahun 2011, Kim dituduh memerintahkan pembunuhan atas paman dan saudara tiri serta sejumlah pejabat yang diduga tidak setia.

Dilansir dari Reuters, menurut survei Gallup Korea yang dirilis pada 1 Juni, tingkat kesukaan Kim secara keseluruhan di antara warga Korea Selatan naik dari 10% pada bulan Maret menjadi 31% pada bulan Mei. Survei Gallup Korea sebelumnya yang dilakukan setelah pertemuan bulan April menunjukkan bahwa 65% responden memiliki pandangan yang lebih baik tentang Kim setelah pertemuan itu daripada sebelumnya.

Popularitas Kim di Korea Selatan kemungkinan akan meningkat jelang pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura pekan depan.