Cara Yang Sangat Sederhana Untuk Mencegah Penularan Virus Corona Pada Saat Berada Di Perkotaan

 Cara Yang Sangat Sederhana Untuk Mencegah Penularan Virus Corona Pada Saat Berada Di Perkotaan

Seiring dengan hal tersebut angak penderita Covid-19 dari klaster perkantoran meningkat.  Di Jakarta misalnya, ada 440 karyawan di 68 perkantoran di Ibu Kota yang terinfeksi virus corona.

Menurut pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono, jumlah itu diperkirakan lebih besar sebab banyak perkantoran yang tidak transparan soal kasus Covid-19 yang terjadi di lingkungannya.

Dengan adanya fenomena itu, para pegawai kantoran di Jakarta mesti ekstrawaspada.


Pandu menilai, ada beberapa tips cara yang bisa dilakukan para pegawai di kantor guna mengurangi potensi tertular Covid-19 dari rekan kerja.


"Kuncinya waspada. Jangan terlalu lama di kantor, jangan terlalu lama mengobrol di kantor."

"Pakai masker saat ngobrol. Ngobrol pun jarak jauh saja," kata Pandu ketika dihubungi pada Selasa.

"Orang itu seringkali begitu masuk kantor, bertemu dengan temannya, mereka melepas masker."

"Padahal tidak tahu kan mereka rumahnya di mana-mana saja," ujar dia.


Pandu menyebutkan, potensi paling rawan penularan virus corona terjadi ketika sirkulasi udara di ruangan kantor kurang berjalan lancar.


Kondisi ini semakin rawan jika ada banyak orang di ruangan itu, dan mereka semua berbicara, tanpa mengenakan masker karena merasa aman.

"Biasanya ruangan rapat itu yang kecil dan kalau lagi rapat seringkali semua bicara dan harus hati-hati di situ," kata dia.

"Kantor itu ruangannya tertutup dan kalau AC-nya hanya menggunakan udara dalam kantor, kalau ada yang membawa virus, itu akan lebih mudah menular. Itu yang selama ini tidak diperhatikan," kata Pandu.

Selain waspada terhadap penularan di dalam ruangan kantor, jam-jam istirahat juga berpotensi jadi momen rawan.

BACA JUGA : Ternyata Bersepeda di malam hari lebih seru

Mengapa? Pandu berujar, tak sedikit orang yang lengah ketika jam istirahat dan melepas maskernya.


Di meja makan kantin, misalnya, saat semua orang makan, tak ada yang mengenakan masker.


Namun, meski tanpa masker, rekan semeja yang jaraknya berdekatan justru saling berbincang.


"Saat kerja kita semua betul-betul menggunakan alat proteksi, tetapi begitu sedang istirahat, lantas tidak pakai masker dan itu yang seringkali terjadi," ungkap Pandu.

"Kita bukannya suudzon (berburuk sangka). Kita juga tidak tahu kan kita sendiri terkena Covid-19 atau tidak. Makanya, menggunakan masker itu melindungi kamu dan melindungi aku," lanjut dia.



Komentar