Bahaya Diet Tinggi Protein Tidak Baik Bagi Kesehatan

 Bahaya Diet Tinggi Protein Tidak Baik Bagi Kesehatan

Ada banyak cara untuk menurunkan berat badan, salah satunya adalah diet tinggi protein. Ini tak cuma dilakukan untuk memangkas berat badan, tetapi juga orang-orang yang ingin membentuk tubuhnya.

Dengan begitu banyaknya restoran dan didukung layanan pesan antar, akses makanan menjadi jauh lebih mudah. Akibatnya, bila tidak di jaga aktivitas fisik, maka kita bisa terancam mengalami kelebihan berat badan. Belum lagi berbagai risiko penyakitnya.


Berikut bahaya diet tinggi protein bagi kesehatan anda


Ginjal akan rusak akibat bekerja terlalu keras

Mengonsumsi protein sama artinya mengonsumsi nitrogen by-products. Ginjal akan menyaring produk sampingan ini yang berasal dari darah. Jika kita mengonsumsi protein dalam jumlah yang sewajarnya, produk sampingan ini akan dibuang melalui urine.

Akan tetapi, beda kasusnya jika kamu mengonsumsi protein dalam jumlah berlebihan. Ginjal akan bekerja keras untuk menyingkirkan nitrogen. Bila ini terus terjadi dalam jangka panjang, maka ginjal perlahan akan rusak karena dipaksa bekerja keras dalam durasi yang cukup lama.

Meskipun belum ada studi yang menghubungkan asupan protein tinggi terhadap kerusakan ginjal pada individu sehat, tetapi kelebihan protein bisa menyebabkan kerusakan pada orang-orang dengan penyakit ginjal yang sudah ada sebelumnya


Dapat menyebabkan penyakit gastrointestinal

perut akan mengalami konstipasi dan kembung. Hal ini sangat tidak baik bagi tubuh, karena akan mengganggu kinerja sistem pencernaan dan akan menyebabkan penyakit gastrointestinal.


Berat badan akan naik

kelebihan protein yang dikonsumsi biasanya disimpan sebagai lemak, sedangkan kelebihan asam amino dikeluarkan. Ini bisa menyebabkan penambahan berat badan seiring waktu, terutama jika kamu mengonsumsi terlalu banyak kalori saat mencoba meningkatkan asupan protein.

Sebuah studi dalam jurnal Clinical Nutrition tahun 2016 menemukan bahwa penambahan berat badan secara signifikan dikaitkan dengan diet di mana protein menggantikan karbohidrat, tetapi tidak saat protein menggantikan lemak.


Meningkatkan risiko kanker

diet tinggi protein tertentu, yang mana konsumsi daging merahnya sangat tinggi, berhubungan dengan peningkatan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker. Mengonsumsi lebih banyak daging merah dan/atau makanan olahan dikatkan dengan kanker kolorektal, kanker payudara, dan kanker prostat.

Sebaliknya, mengonsumsi protein dari sumber lain telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker. Para ilmuwan percaya ini bisa jadi disebabkan, sebagian, oleh hormon, senyawa karsinogenik, dan lemak yang ditemukan dalam daging.


Kehilangan kalsium

Pola makan tinggi protein dan daging mungkin dapat menyebabkan kehilangan kalsium. Ini kadang berhubungan dengan osteoporosis dan kesehatan tulang yang buruk.

Sebuah tinjauan dalam jurnal ISRN Nutrition tahun 2013 menemukan hubungan antara konsumsi protein tinggi dengan kesehatan tulang yang buruk. Walaupun begitu, tinjauan lainnya dalam jurnal Food & Nutrition Research tahun 2013 menemukan bahwa efek protein terhadap kesehatan tulang masih belum bisa dipastikan. Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan.

Itulah beberapa risiko kesehatan dari diet tinggi protein. Diet ini sebenarnya bisa menyehatkan tubuh. Namun, bila menjalaninya terlalu ekstrem, yang mana tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh, maka bisa timbul masalah.


Jantung penyebab salah satunya

Mengonsumsi terlalu banyak daging merah dan produk susu tinggi lemak sebagai bagian dari pola makan tinggi protein bisa berujung pada penyakit jantung. Ini mungkin berhubungan dengan asupan lemak jenuh dan kolesterol yang lebih tinggi.

Menurut laporan dalam jurnal Circulation tahun 2010, konsumsi jumlah besar daging merah dan produk susu tinggi lemak terbukti dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner pada perempuan. Konsumsi daging unggas, ikan, dan kacang-kacangan dapat menurunkan risikonya.


Komentar