Olah Raga Yang Tepat Untuk Seseorang Yang Memiliki Penyakit Jantung
Olahraga adalah salah satu hal yang penting dilakukan di tengah pandemi ini supaya daya tahan tubuh kita kuat dan sehat. Namun, bagaimana dengan mereka yang punya penyakit jantung?
Data Kementerian Kesehatan mengungkap, angka prevalensi kasus penyakit tidak menular di Indonesia selama 2013-2018 meningkat sampai 44 %. Dimana salah satu penyakit tidak menular yang menyumbang banyak korban adalah penyakit jantung koroner yang kasusnya mencapai sekitar 14,9 %.
Penyakit tidak menular seperti penyakit jantung ini memang tidak memerlukan vaksin untuk mencegahnya. Penyakit mematikan ini bisa dicegah dengan disiplin menjalankan gaya hidup sehat sepertimenjaga pola makan dan rajin berolahrga.
Selain itu, berbagai riset menyebutkan bahwa salah satu penyakit yang paling sering ditemukan dalam korban meninggal pasien COVID-19 adalah penyakit jantung. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 beberapa bulan lalu mengatakan bahwa terdapat 5 dari 10 kasus meninggal yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Dr. Rien Afrianti, Sp.PD, Sp.JP, FIHA mengatakan, virus SARS-Cov-2 ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sementara penderita penyakit jantung memang memiliki sistem imun tubuh yang lebih rendah dari orang sehat. "Sehingga mereka lebih rentan terkena virus ini, karena sistem kekebalannya tidak begitu kuat," kata Dr. Rien dalam acara bincang BaBe 1-on-1.
Meksipun begitu, bukan berarti penderita penyakit jantung tidak boleh berolahraga, terutama di tengah pandemi. Dr. Rien juga menjelaskan bahwa pada pasien yang sudah pernah mengalami serangan jantung, olahraga justru dapat membantu agar serangan itu tidak terjadi lagi.
Berikut adalah beberapa tips dari Dr. Rien untuk mengukur kemampuan berolahraga bagi penderita penyakit jantung selama pandemi.
Perhatikan Denyut Jantung
Perhatikan denyut jantung selama melakukan olahraga. Cara menghitung maksimal denyut jantung adalah 220 dikurangi usia. Dalam olahraga intensitas sedang, denyut jantung ideal adalah 50%-70% dari jumlah maksimal, sedangkan intensitas ringan di bawahnya. Jika denyut jantung sudah melebihi hitungan ini, maka olahraga harus dihentikan.
Olahraga Ringan
Lakukan olahraga berintensitas ringan (maksimal 150 menit/minggu) atau intensitas sedang (75 menit/minggu).
Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Tetap menerapkan protokol kesehatan selama berkegiatan, yaitu memakai masker, jaga jarak minimal 1.5 meter, serta cuci tangan dengan sabun. "Tetap mengkonsumsi obat rutin untuk penyakit jantung," ucap Dr. Rien.
Komentar
Posting Komentar