Pusing Memakai Kaca Mata Baru, Ini Solusi Memuluskannya
Proses adaptasi kacamata baru terkadang membuat penggunanya merasa pusing. Jika tidak hilang setelah beberapa hari, konsultasikan dengan dokter utamanya saat muncul gejala lain seperti mual.
Penyebab kacamata baru bikin pusing
Secara berkala, setiap orang disarankan memeriksakan kesehatan mata ke dokter. Pengguna kacamata pun perlu melakukan hal ini agar tahu kondisi terkini sesuai dengan kacamata yang digunakan.
Namun jika kacamata baru justru bikin pusing, beberapa penyebabnya bisa jadi karena:
Otot tegang
Otot yang berpengaruh pada proses adaptasi kacamata baru adalah otot pengatur iris dan pupil. Otot ini disebut otot siliaris, yang berfungsi layaknya diafragma pada kamera untuk mengatur fokus objek. Pada saat beradaptasi dengan kacamata baru sudah pasti otot siliaris akan bekerja sedikit ekstra sampai akhirnya Anda nyaman dengan ukuran kacamata baru Anda.
Kondisi ini dapat memicu tegangnya otot mata yang menimbulkan sakit kepala. Individu yang baru pertama kali memakai kacamata lebih rentan mengalami hal ini. Selain itu, orang dengan preskripsi lensa kacamata yang jauh berbeda juga bisa mengalaminya.
Memakai lensa dengan banyak titik fokus
Terkadang, beradaptasi dengan lensa dengan dua atau tiga titik fokus (bifokal dan trifokal) bisa jadi lebih menantang. Jenis lensa ini diberikan untuk individu yang mengalami masalah lebih dari satu, seperti rabun dekat dan rabun jauh sekaligus.
Artinya, pengguna kacamata jenis ini harus melihat di titik fokus yang tepat agar penglihatannya semakin jelas. Umumnya bagian bawah lensa digunakan untuk melihat dekat, sementara bagian atasnya untuk melihat jarak jauh. Sangat wajar merasakan sakit kepala saat beradaptasi dengan kacamata jenis ini.
Salah penulisan resep kacamata
Meski telah melalui proses pengecekan, tetap saja ada kemungkinan terjadi kesalahan pemberian resep. Dokter mungkin saja mengukur jarak antar-pupil dengan kurang tepat. Jika ini yang terjadi, otot mata harus bekerja lebih keras.
Jika sakit kepala akibat kacamata baru ini tidak juga hilang setelah beberapa hari, lakukan pengecekan ulang. Dokter spesialis mata akan tahu apakah ada kesalahan dari pemeriksaan sebelumnya.
Bingkai kacamata kurang tepat
Terkadang adaptasi kacamata baru berlangsung kurang mulus bukan karena lensanya, melainkan bingkai kacamata. Baik itu kurang pas di hidung, menekan telinga, dan banyak lagi. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala.
Untuk itu, pastikan kacamata baru selalu disesuaikan dengan bentuk wajah oleh ahlinya. Ini penting untuk membantu memilih kacamata dengan jarak yang tepat dari pupil.
Apabila kacamata terasa kurang nyaman atau meninggalkan bekas di hidung, jangan ragu untuk menyesuaikannya kembali. Apalagi, kacamata dipakai selama berjam-jam dalam sehari.
Cara melancarkan adaptasi kacamata baru
Memakai kacamata baru tentu bertujuan untuk memudahkan penglihatan serta memastikan kondisi mata terfasilitasi lewat kacamata. Untuk membuat proses adaptasi kacamata baru lebih lancar, beberapa hal ini dapat dilakukan:
Jangan pakai kacamata lama
Meski kacamata baru bikin pusing, jangan mencoba kembali memakai kacamata lama. Ini hanya akan membuat sakit kepala bertahan lebih lama. Mata perlu waktu untuk menyesuaikan dengan preskripsi yang baru.
Cara terbaik untuk melancarkan proses adaptasi ini adalah dengan memakai kacamata baru sama seringnya seperti kacamata sebelumnya
Istirahatkan mata
Sama seperti otot tubuh lainnya, otot mata juga perlu istirahat. Untuk itu, secara berkala setiap 15 menit sekali coba lepas kacamata dan pejamkan mata. Latihan ini dapat membantu meredakan sakit kepala. Selain itu, kompres es batu di area mata juga dapat membantu menghilangkan rasa tidak nyaman.
Pilih lensa anti-refleksi
Tak hanya posisi duduk yang benar jika seharian bekerja di depan komputer, penting juga melindungi mata dengan menggunakan lensa anti-refleksi. Ini akan membantu mengurangi cahaya menyilaukan dari monitor sehingga otot mata tidak merasa stres.
Komentar
Posting Komentar