Waktu Berjemur yang Baik di Bawah Sinar Matahari
Pagi hari sebagai waktu yang paling tepat untuk berjemur di bawah sinar matahari . Di waktu inilah, banyak orang yang meyakini bisa mendapatkan asupan vitamin D secara alami.
Meski demikian, tak sedikit ahli kesehatan yang merawat agar berjemur di bawah sinar matahari pada siang hari. Lantas, yang menjadi pertanyaan, berjemur yang baik jam berapa sebenarnya?
Sebelum waktu berjemur yang baik jam berapa, alangkah baik kita menilik manfaat berjemur di bawah sinar matahari terlebih dahulu.
Yang tidak perlu diketahui bahwa tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin D dengan sendirinya. Apalagi kandungan vitamin D nyatanya cukup terbatas hanya dari jenis makanan tertentu, seperti kuning telur dan susu.
Nah, sebagai solusi yang mudah dan praktis dalam mencukupi asupan vitamin D, kita dapat memanfaatkan paparan sinar matahari. Beberapa manfaat berjemur di bawah sinar matahari, antara lain:
Meningkatkan sistem tubuh
Salah satu manfaat berjemur di bawah sinar matahari adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kandungan vitamin D yang terbentuk akibat paparan sinar matahari dapat membantu mencegah infeksi pada tubuh dan melawan penyakit, seperti penyakit jantung, multiple sclerosis, beberapa jenis penyakit autoimun dan kanker, serta flu.
Bukan tidak mungkin bila rutin berjemur di bawah sinar matahari setiap hari dapat meningkatkan sistem tubuh sehingga kita akan terhindar dari virus corona covid-19.
Memperkuat kesehatan tulang
Manfaat berjemur di bawah sinar matahari yang paling dikenal adalah meningkatkan kesehatan tulang.
seperti yang sudah diketahui bahwa vitamin D berfungsi untuk menyerap kalsium dan fosfor yang dapat menghapus tulang.
Vitamin D3 adalah vitamin larut dalam lemak yang terbentuk selama proses pembuatan vitamin D saat sinar matahari mengenai kulit. Hal inilah yang dapat menyerap kalsium.
Jadi, jika Anda memiliki kandungan vitamin D3 yang lebih tinggi di dalam darah maka kecil kemungkinan Anda akan menderita osteoporosis dan arthritis di kemudian hari.
mengurangi depresi ringan
Kurang paparan matahari sinar dapat menyebabkan gangguan yang dikenal dengan Seasonal Affective Disorder (SAD).
SAD adalah depresi umum ringan yang dapat terjadi pada orang-orang yang bekerja berjam-jam di gedung perkantoran dan tidak keluar ruangan untuk berjemur.
Maka dari itu, manfaat berjemur di bawah sinar matahari pagi berikutnya adalah pengurangan stres. Hasil studi melaporkan bahwa orang-orang yang berjemur di bawah sinar matahari pagi dapat terhindar dari stres.
Pasalnya, sinar matahari operasional otak untuk melepaskan hormon serotonin, yakni suatu hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan memberikan perasaan tenang.
jika tidak ada depresi sekalipun, berjemur di bawah sinar matahari ternyata dapat membangkitkan suasana hati menjadi lebih baik, lho.
Waktu berjemur yang baik jam berapa?
Pendapat mengenai waktu berjemur yang baik jam berapa memang masih beragam di kalangan para ahli kesehatan.
Ada yang berpendapat bahwa waktu berjemur di bawah sinar matahari yang baik adalah saat pagi hari. Namun, ada pendapat lain yang mengemukakan bahwa waktu berjemur yang baik adalah saat siang hari.
Sebenarnya, ada dua jenis cahaya matahari yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh manusia, yakni sinar ultraviolet A dan ultraviolet B.
Sinar ultraviolet Yang tidak dibutuhkan oleh manusia, bahkan dihindari karena terpapar sinar matahari ini secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kulit keriput dan kanker kulit.
Ultraviolet Umumnya adalah cahaya matahari yang muncul pada pukul 05.30 pagi hingga 07.00 pagi, atau tepatnya saat matahari mulai beranjak naik dan gelombang cahaya matahari sedang panjang.
Sedangkan, matahari sinar ultraviolet B merupakan gelombang cahaya yang pendek. Jadi, inilah jenis cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ultraviolet B bisa Anda dapatkan saat sinar matahari naik, yakni sekitar pukul 10.00 pagi hingga 15.00 siang.
Selain itu, sebuah penelitian lain mengungkapkan alasan bahwa waktu terbaik untuk mendapatkan sinar matahari adalah siang hari. Sebab, pada waktu tersebut risiko kanker kulit jenis melanoma maligna kulit (CMM) tergolong paling rendah.
Sinar matahari yang didapatkan antara pukul 10.00-15.00 dapat memproduksi vitamin D, yang dapat bertahan dua kali lebih lama dalam darah, jika dibandingkan dengan vitamin D yang digunakan dalam bentuk suplemen atau makanan.
Meski demikian, pada rentang jam tersebut, risiko kulit terbakar matahari pun dapat meningkat karena paparan sinar matahari cukup menyengat.
Oleh karena itu, kita perlu membatasi waktu berjemur di bawah sinar matahari selama 10-20 menit saja.
Cahaya matahari yang terbaik adalah yang menyinari tubuh secara langsung, bukan hanya membuat tubuh mengeluarkan keringat. Jadi, upayakan kulit mendapat sinar matahari secara langsung ya.
Komentar
Posting Komentar